Sabtu, 18 Desember 2010

PETRUS YOSEF TRIEST

Hamba Tuhan Dan Pendiri Bruder Karitas (1760 -1836)
Petrus Yosef Triest dilahirkan pada tanggal 31 Agustus 1760 di Brussel (Belgia) sebagai anak kesembilan dari sebuah keluarga kaya. Karena campur tangan pemerintah Austria yang berlebihan dalam urusan agama, ia terpaksa berganti - ganti sekolah beberapa kali, hingga pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan pendidikan menengahnya pada sekolah Latina di Geel. Pada tahun 1780 ia masuk universitas Katolik Leuven. Dua tahun kemudian ia memutuskan untuk menjadi imam, dan oleh karenanya, ia mulai mengikuti pendidikan seminar di Malines, dimana ia ditahbiskan sebagai imam, pada tanggal 10 Juni 1786.

Sebagai seorang imam muda, ia diutus ke Baasveld Bunda Maria, di seberang Asse dan Haswijik, hingga ia diangkat sebagai pastor paroki di Gereja St. Petrus, Ronse, pada tahun 1797. Pada saat itu imam - imam dipaksa mengucapkan sumpah setia dan ketaatan terhadap undang - undang Republik. Jika mereka menolak, mereka terpaksa harus tinggal dalam persembunyian. Romo Triest adalah salah satu diantara mereka dan dia tetap melaksanakan tugasnya sebagai imam secara ilegal (dihadapan pemerintah duniawi Perancis) selama 5 tahun. Tahun - tahun tersebut ternyata menjadi suatu periode pendalaman kehidupan imamatnya. Meskipun tertindas, saat itu dia berhasil juga mendirikan suatu panti asuhan untuk anak - anak yatim piatu.

Sabtu, 11 Desember 2010

St. VINCENTIUS de PAUL - Santo Pelindung SD Karitas Ngaglik

Siapakah St Vincent de Paul ini sehingga Gereja merayakan pestanya?
Tentu ada alasan khusus yang istimewa sehinga pribadi ini layak dirayakan pestanya dan "mungkin" dari Anda tahu alasan pestanya diperingati dan Anda mengerti kiprah hidup orang suci ini.
Saya sebagai salah satu "pengikut" semangat Beliau, sedikit mengerti sejarah hidup Beliau,
Sekali lagi hanya sedikit yang saya ketahui.
Namun yang utama "nyantol" di benak saya adalah akan satu hal yaitu daya pikat yang diwariskan pada kehidupan ini.
"Daya pikat utama yang diwariskan pada dunia dan menjadi kekayaan setiap pengikutnya adalah cintanya yang tulus untuk mengangkat martabat manusia menjadi pribadi yang berharga sehingga layak diperhitungkan dalam kehidupan ini.
Setiap orang adalah berharga termasuk mereka yang terkecil di dunia ini dan mereka tidak dianggap keberadannya".
St Vincet sangat "memahami" dan "merasakan" sungguh apa yang dialami oleh mereka yang "dikucilkan" oleh dunia karena keberadaannya yang tidak diperhitungkan.
Ketika melihat bayi-bayi yang terbuang, St Vincent merasakan kesedihan tangisan bayi-bayi itu sehingga ia menggendong bayi-bayi itu di tangannya dan membawanya pulang di tempat tinggalnya dan meminta rekan-rekannya yang tergabung dalan ibu-ibu cinta kasih mengasuh keberadaan bayi-bayi itu dan setiap pagi beliau berjalan untuk menemukan setiap bayi yang terbuang.
Tangisan penderitaan bayi-bayi itu sungguh membuat hati beliau tersentuh sehingga beliau melakukan apa yang terbaik bagi bayi-bayi itu.
Ketika melihat orang miskin, St Vincen merasakan sungguh penderitaan dan kelaparan orang-orang miskin itu sehingga beliau mengurangi makanannya dan berusaha memperhatikan mereka dengan meminta para suster PK melayani mereka yang miskin itu, dari keperpihakan kepada yang msikin itu hadir pribadi istimewa lain bernama Margareth Nesau yang tidak mampu baca tulis tetapi setiap hari bersedia menggendong sup di pundaknya untuk dibagikan kepada mereka yang miskin kekuarangan makan.
Ketika melihat para Imam tidak lagi hidup dalam "keimamannya", St Vincent merintis pertemuan setiap hari selasa untuk memberikan "pelajaran" kepada mereka sehingga dihasilkan imam-imam yang sungguh menghidupi "keimamanya" dan dari sana terbentuklah para imam Congregasi Misi yang menjadi tulang punggung pelayanan Cinta kasih kepada mereka yang kecil tersisihkan terutama daerah-daerah yang ditinggalkan imam sehingga pelayanan rohani umat teraabaikan.
Sungguh pandangan mata hati St Vincent sangat tajam sehingga menembus setiap lapisan kehidupan terutama yang berkaitan dengan "penderitaan" dan "ketidakadilan"
Cintanya yag besar dan tulus untuk mereka yang menderita menjadikan seluruh hidupnya adalah cerminan kehadiran Allah sendiri.
Semua yang dilakukannya diwariskan kepada kita terutama yang mau hidup seperti beliau dalam pelayanana kepada orang kecil.
St Vincent dalam melakukan cintanya tidak pernah terlepas dari penyelenggaraan Allah dan pertolongan Bunda Maria.
Beliau paham sungguh akan campur tangan Allah, sehingga setiap apa yang dipikirkan dan diprogramkan selalu dipersembahkan kepada Allah melalui Bunda Maria sehingga Allah sendiri yang bekerja dan Beliau hanya menjalankan apa yang dikehendaki Allah.
Kecintaannya kepada orang miskin dan kecil Beliau kukuhkan dalam Perlindungan Bunda Maria sehingga apa yang dilakukan dalam serikat-serikat yang dibentuk dipersembahkan di bawah Kaki Bunda Maria.
Sehingga setiap pengikutnya wajib pula mencintai Bunda Maria sebagai teladan kesetiaan kepada Allah.
"Hendaklah setiap dari Anda berdoa rosario setiap haris ebagai bakti dan cinta kepada Bunda Maria".
Pemikian yang beliau lakukan sungguh merupakan pikiran yang bersumber dari Allah sendiri sehingga setiap pemikiran beliau yang bersih, jujur dan penuh cinta menjadi daya pikat yang luar biasa menarik banyak orang untuk mau terlibat dengan apa yang Beliau dipikirkan dan diprogramkan.
Jalan pencapaian pemikiran memang tidak mudah tetapi Beliau selalu memiliki keyakinan yang kuat sehinnga jalan selalu dibukakan.
Pemikiran Beliua yang luar biasa hebat berkaitan dengan pelayanan orang kecil yang memberikan efek semangat luar biasa bagi pengikutnya adalah kurang lebih seperti berikut,"Orang kecil memiliki rejekinya sendiri-sendiri dan hanya dibutuhkan orang yang mampu mengkoordinasi"
Dari kalimat yang Beliau katakan ini jelas bahwa tak perlu ada kekawatiran ketika orang mau melayani orang kecil, karena mereka selalu memiliki jalan dan jalan itu adalah Allah sendiri.
Allah yang akan menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan dalam pelayanan sehingga setiap orang yang terpanggil dalam pelayanan ini hanya "cukup" mengkoordinasi apa yang diberikan Allah dalam pelayanan ini melalui orang lain yang mau terlibat.
Kalimat lain yang juga kuat menggema dalam hidup ini adalah," bukan besarnya karya yang kalian lakukan tetapi berapa banyak orang yang kalian libatkan dalam karya ini".
Kalimat ini adalah ajakan kalau karya pelayanan kepada orang kecil bukan melulu milik sendiri sehingga kebesaranya juga milik sendiri tetapi karya ayng besar adalah kaya bersama melibatkan orang lain didalamnya.
orang lain diharapkan diikutsertakan untuk ambil bagian sehingga keselamatan banyak orang akan semakin terjangkau.
Beliau sungguh memiliki pemikiran yang tajam pada kehidupan ini akan keyakinan pada Allah dan peran serta orang lain dalam pelayanan.
Tak dapat diragukan lagi bahwa bara api cinta pada pelayanan pada orang kecil yang beliau wartakan adalah sungguh mengena pada hati setiap orang terutama mereka yang mau memiliki keterlibatan.
Beliu jeli menangkap pesan kehidupan ini sehingga tahu sungguh celah mana yang dapat dipakai untuk mengajak semakin banyak orang terlibat dalam pelayanan orang kecil sehingga Beliau memberikan tempat yang istimewa pada orang kecil yang menjadi prioritas pelayanan.
Orang kecil adalah Tuan, Majikan, Guru bahkan sakramen sehingga tidak memberikan cinta kepada mereka berarti membuang kesempatan untuk mendekati Allah.
Orang "kecil" adalah Tuan, karena dalam diri mereka ada Kristus yang hadir,
Orang "kecil" adalah Majikan karena merekalah yang memiliki kerajaan surga,
Orang "kecil" adalah Guru karena merekalah yang sanggup mengajarkan apa hidup ini sebenarnya dan dalam diri mereka ada sejuta misteri yang sulit dipahami sehingga hanyan dengan tinggal bersama mereka akan memperoleh pengajaran yang istimewa dari hidup mereka.
Orang "kecil" adalah Sakramen karena mereka adalah tanda kehadiran Allah yang nyata terutama seperti kehadiran Kristus sendiri dalam kandang domba sebagai bayi kecil yang lemah, miskin dan rapuh.
Sungguh dalam diri orang miskin ada sejuta kekautan dan sejuta kekayaan yang tidak bisa diperoleh kalau tidak bersedia tinggal bersama dengan mereka.
St Vincent sungguh menjadi manifestasi orang yang mau belajar dari kehidupan orang kecil dan mengambil intidari dari ekhidupan orang kecil.
Sungguh dalam diri santo ini ada hal yang tidak dapat diperoleh dari Santo yang lain sehingga St Vincent merupakan orang kudus yang istimewa dalam sejarah Gereja.
Dialah orang kudus yang menemukan wajah Allah "dibawah" yang tidak ditangkap oleh banyak orang.
Mistik kehidupan Beliau dalam ada dalam kemampuan menangkap wajah Allah yang ada dalam tatapan kepada mereka yang kecil, miskin dan terlupakan oleh dunia bahkan cenderung dimusuhi dan berusaha untuk dihapuskan.
"orang kecil akan selalu ada bersama kamu".
"dan barang siapa yang memperhatikan mereka yang terkecil ini, merekalah yang memiliki kerajaan surga," sabda Tuhan.
Sunguh dalam diri orang kecil ada kerajaan Surga ,
Dan hal ini yang ditangkap oleh mata St Vincent bukan hanya dengan mata inderanya tetapi dengan ketajaman mata hatinya.
Semoga apa yang telah St Vincent lakukan dalam kehidupan ini sungguh menjadikan cerminan hidup kita sehinnga kita bisa merasakan kerajaan surga seperti yang dirasakan beliau.
Salam dalam cinta dengan meneladani hidup St Vincent.
PESTA St. VINCENTIUS de PAUL.
27 September 2008
Semoga kekuatan hati Beliau dalam mencintai orang kecil ada dalam diri kita.

Jumat, 10 Desember 2010

Beneran, Bebas?

Saat tengah berkumpul - kumpul, hari itu, seseorang yang terkenal suka bicara ceplas - ceplos mengatakan bahwa ia adalah seorang yang teramat sangat rasional sehingga omongan orang yang menyakitkan hati sekalipun tidak akan membuat dirinya tergoda untuk marah.
Bagus, saya pikir.
Tapi, saya katakan tadi, orang ini mungkin juga karena begitu "rasionalnya" seringkali berbicara dengan kata - kata yang menyakitkan hati orang lain.
Karena itu saya katakan padanya:
"Kalau kamu orang yang tidak peka dengan pembicaraan orang yang menyakitkan hati, baguslah. Tapi kalau kamu tidak peka dengan hati orang lain yang sering sakit karena pembicaraanmu, jangan menyesal jika suatu saat nanti kamu akan bertemu dengan orang yang menonjok bibirmu itu. Bukan karena marah, saya kira, cuma mau membuktikan apakah bibirmu itu juga tidak peka dengan jotosan."